The Grand Palace, Thailand
Sejarah
The
Grand Palace atau Istana Raja (bahasa Thai: พระบรมมหาราชวัง, Phra Borom Maha Ratcha Wang) adalah kompleks bangunan istana di Bangkok, Thailand. Istana ini berfungsi sebagai
kediaman resmi Raja-raja
Thailand dari abad ke-18 dan seterusnya. Awal mula pembangunan
istana ini ialah ketika Raja Buddha Yodfa Chulaloke (Rama I) memutuskan untuk
memindahkan ibu kota Siam dari Thonburi di bagian barat Bangkok ke tepi Timur sungai Chao Phraya, ia
menghendaki sebuah istana yang agung dan megah sebagai kediaman raja sekaligus
pusat pemerintahan. Akan tetapi kawasan yang dipilih raja saat itu dihuni oleh
pedagang China, maka sang raja segera memerintahkan pengosongan lahan
dan memindahkan para pedagang China ke daerah Yaowarat.
Pembangunan
menara kencana (menara emas) dimulai pada 6 Mei 1782. Semula istana hanya
terdiri dari beberapa bangunan kayu yang dilindungi pagar benteng tinggi pada
keempat sisinya. Benteng ini berukuran panjang 1.500 meter dangan kawasan
tertutup seluas 218.400 meter persegi. Segera raja memerintahkan pembangunan
Kuil Buddha Zamrud (Wat Phra Kaew), sebagai kuil pribadi
keluarga raja sekaligus kuil kerajaan. Setelah istana rampung, sang raja
menggelar upacara penobatan pada 1785.
Istana
ini dijadikan pusat pemerintahan Rattanakosin dan
istana kerajaan sejak awal era wangsa Chakri hingga pemerintahan Raja Chulalongkorn (Rama V) yang lebih memilih untuk tinggal
di istana Dusit, akan tetapi
tetap menjadikan Istana Raja sebagai istana utama dan pusat pemerintahan.
Kebiasaan ini diikuti oleh putra-putranya, (Rama VIdanRama VII) yang lebih memilih tinggal di
istana mereka sendiri. Raja Ananda Mahidol (Rama VIII) pindah ke istana ini
sepenuhnya sekembalinya dari luar negeri pada tahun 1945. Akan tetapi sejak
kematiannya yang misterius di salah satu bangunan di istana ini, penerusnya
sekaligus adiknya, Raja Bhumibol Adulyadej (Rama
IX), memutuskan untuk pindah ke Istana
Chitralada.
Meski
kini tidak lagi dihuni oleh raja, tiap tahun istana ini masih digunakan sebagai
tempat menggelar upacara dan ritual kerajaan. Upacara yang digelar di istana
ini antara lain; penobatan, pemakaman, pernikahan, dan jamuan kerajaan. Di
dalam kompleks istana ini juga terdapat kantor pemerintahan, seperti Kantor
Sekretaris Pribadi Raja dan Institut Kerajaan Thailand.
Arsitektur
Rancang bangun Istana Raja dengan cermat
mengikuti pola istana di Ayutthaya. Denah kompleks istana berbentuk
persegi panjang dengan sisi barat menghadap sungai, sedangkan kuil kerajaan
terletak di sisi timur. Semua bangunan menghadap ke utara. Istana ini sendiri
terbagi atas tiga bagian, yakni kawasan luar, kawasan tengah, dan kawasan
dalam.
Pemandangan Istana Raja
dilihat dari sungai Chao Phraya
Dalam
kompleks istana ini berdiri beberapa bangunan yang mengesankan termasuk Wat Phra Kaew (Kuil Emerald Buddha), yang berisi Emerald Buddha kecil,
sangat terkenal dan sangat dihormati berasal dari abad ke-14. Raja
Thailand tidak lagi tinggal di istana ini mulai sekitar pergantian abad kedua
puluh, tapi kompleks istana ini masih digunakan untuk menandai semua jenis acara
seremonial dan upacara kenegaraan lainnya.
Adapula
Gedung Pengadilan bagian Tengah adalah tempat kediaman Raja dan ruang yang
digunakan untuk melakukan acara bisnis negara. Hanya dua dari ruangan hall
terbuka untuk umum. Meskipun kedekatan Grand Palace dan Wat Phra Kaew, ada
kontras yang berbeda dalam gaya antara Kuil sangat Thailand Emerald Buddha dan
desain terinspirasi lebih Eropa dari Grand Palace (atap menjadi pengecualian
utama).
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar