Selasa, 09 Juni 2015

Konservasi Arsitektur pada Kawasan Internasional (England)

Windsor Castle, England


Istana Windsor adalah istana abad pertengahan dan kediaman resmi Kerajaan Britania Raya di Windsor, Berkshire, Inggris. Istana ini terkenal karena asosiasi jangka panjangnya dengan keluarga kerajaan Inggris dan juga karena arsitekturnya yang megah. Istana aslinya dibangun setelah invasi Norman oleh William sang Penakluk. Pada masa pemerintahan Henry I, istana ini mulai digunakan sebagai kediaman resmi bagi keluarga kerajaan Inggris, dan menjadi istana terlama yang dihuni di Eropa. Arsitektur kastil yang megah, digambarkan oleh sejarawan seni Hugh Roberts sebagai "arsitektur luar biasa dan tak tertandingi di Eropa". Bangunan istana meliputi Kapel St George, yang dibangun pada abad ke-15. Lebih dari lima ratus orang tinggal dan bekerja di Windsor, sehingga menjadikannya sebagai istana kuno yang dihuni terbesar di dunia.

Pada awalnya istana ini dirancang untuk melindungi dominasi Norman dari sekitar pinggiran kota London, dan untuk mengawasi bagian strategis penting dari Sungai Thames. Secara bertahap, struktur bangunan kemudian diganti dengan benteng batu, dan benteng ini bertahan selama pengepungan berkepanjangan dalam Perang Baron Pertama pada awal abad ke-13. Henry III kemudian membangun istana mewah di dalam kastil selama abad pertengahan, dan Edward IIIselanjutnya mengembangkan kembali istana menjadi lebih megah, bahkan pembangunannya saat itu disebut sebagai "proyek bangunan yang paling mahal pada Abad Pertengahan di seluruh Inggris". Selama periode Tudor, Henry VIII dan Elizabeth I meningkatkan penggunaan kastil sebagai istana resmi kerajaan dan pusat hiburan diplomatik

Istana Windsor berhasil selamat dari periode yang penuh gejolak selama Perang Saudara Inggris, dimana benteng ini digunakan sebagai markas militer bagi pasukan Parlemen dan penjara bagi Charles I. Selama era Restorasi, Charles II menata kembali Istana Windsor dengan bantuan dari arsitek Hugh May, menciptakan satu kompleks bangunan megah, dan interior Barok, yang masih tetap berdiri hingga saat ini. Setelah ditelantarkan selama abad ke-18, George III dan George IVmerenovasi dan membangun kembali istana Charles II dengan biaya besar-besaran, menghasilkan desain yang saat ini menjadi apartemen Negara yang bergaya Rococo, Gotik dan Barok. Ratu Victoria membuat perubahan kecil di istana dengan menjadikannya sebagai pusat hiburan kerajaan selama masa pemerintahannya. Istana Windsor digunakan sebagai tempat berlindung bagi keluarga kerajaan saat berlangsungnya pengeboman Jerman Nazi terhadap London dalam Perang Dunia Kedua dan selamat dari kebakaran hebat pada tahun 1992. Saat ini, Istana Windsor menjadi atraksi wisata yang populer di Inggris, tempat untuk menjamu kunjungan kenegaraan, dan tempat berakhir pekan yang disukai oleh Ratu.


Arsitektur
Windsor Castle terdiri dari beberapa bagian kastil dan taman, yang keseluruhan mempunyai luas hingga 5 hektar. Bangunan Windsor Castle terdiri dari 3 bagian, yaitu middle ward, upper ward, dan lower ward.




Sumber :

Konservasi Arsitektur pada Kawasan Internasional (Spanyol)

El Escorial, Spanyol


Situs Kerajaan di San Lorenzo de Escorial, atau yang biasa disebut El Escorial, adalah sebuah bangunan yang pernah menjadi kediaman penguasa monarki Spanyol. El Escorial terletak di Kota San Lorenzo de Escorial, sekitar 45 km sebelah barat laut Madrid. Bangunan ini merupakan salah satu situs kerajaan di Spanyol dan berfungi sebagai biara, istana kerajaan, museum, dan sekolah. Lokasinya adalah pada 2,06 km ke atas bukit (4,1 km jarak jalan) dari Kota El Escorial, Madrid.

El Escorial terdiri atas dua kompleks arsitektur dengan nilai sejarah dan budaya yang tinggi, yaitu biara kerajaan dan La Granjilla de La Fresneda de El Escorial, yang adalah sebuah pondok perburuan kerajaan dan lokasi biara sekitar 5 kilometer jauhnya. Situs-situs ini, pada abad ke-16 dan 17, melambangkan kekuatan monarki dan dominasi Gereja Katolik Roma di Spanyol dalam wujud karya arsitektur. El Escorial pernah menjadi sebuah biara dan istana kerajaan pada saat yang bersamaan. El Escorial awalnya merupakan properti milik para biarawan Ordo Hieronimus dan kini menjadi biara Ordo Santo Agustinus.

Felipe II dari Spanyol, dalam menghadapi Reformasi Protestan yang menyapu Eropa pada abad ke-16, mengabdikan masa kekuasaannya yang panjang (1556–1598) dan banyak suplai emas dari Dunia Baru untuk menghentikan laju reformasi ini. Sebagian dari usaha-usahanya, dalam jangka panjang, berhasil. Akan tetapi, gerakan perlawanan terhadap reformasi dalam ekspresi yang halus telah ada 30 tahun sebelum keputusan Felipe untuk membangun El Escorial.

Philip meminta arsitek Spanyol, Juan Bautista de Toledo, untuk bekerja sama dengannya dalam mendesain El Escorial. Juan Bautista telah menghabiskan sebagian besar kariernya di Roma, di mana ia bekerja pada proyek Basilika Santo Petrus, dan di Napoli, di mana ia menjadi raja muda. Philip menunjuk Juan Bautista sebagai arsitek kerajaan pada tahun 1559, dan bersama-sama mereka merancang El Escorial sebagai suatu monumen atas peran Sanyol sebagai pusat Kekristenan.

Pada tanggal 2 November 1984, UNESCO menetapkan El Escorial sebagai sebuah Situs Warisan Dunia. El Escorial merupakan lokasi wisata yang populer, sering dikunjungi wisatawan harian dari Madrid. Lebih dari 500.000 wisatawan berkunjung ke El Escorial setiap tahunnya.

Biara dan casita kebun
Dua sisi dari Biara -the utara dan ke barat yang diapit oleh halaman terbuka lebar dikenal sebagai La Lonja, dan dua lainnya oleh teras kebun dalam gaya persegi Italia dilapisi dengan pagar kotak. The Garden of the Friars memanjang sepanjang seluruh fasad selatan dan bagian dari fasad timur, di bawah jendela sel para biarawan '. Di luar taman ini, pada tingkat lebih rendah, adalah kebun sayur dengan tata letak persegi yang sama.




Perpustakaan





Hall





Sumber :

Konservasi Arsitektur pada Kawasan ASEAN (Laos)

Pha That Luang, Laos


Pha That Luang merupakan sebuah nama candi besar dilapisi emas yang berada di ibukota Vientiane, Laos. Diperkirakan bangunan candi yang merupakan bagian dari kebanggaan masyarakat Laos dan menjadi monumen nasional oleh pemerintah negara Laos ini dibangun pada tahun 1566 dan sempat direnovasi tahun 1930. Makna nama ‘Pha That Luang’ diterjemahkan secara harfiah berarti stupa emas besar yang kala itu dibangun atas perintah raja Setthathirat pada masa peradaban bangsa Khmer. Menurut kepercayaan masyarakat bahan struktur pembuatan 
candi dibawa dari India oleh para misionaris Pengadilan Kaisar Ashoka.

Sejarah
Kerajaan Laos adalah kota Luang Prabang (Xiengthong), setelah kemenangan berperang atas Burma, Raja Setthathirat memerintahkan tentara dan rakyatnya untuk memindahkan ibukota dari Luang Prabang ke Vientiane dengan pertimbangan memiliki lokasi strategis sebagai ibukota kerajaan. Sesampainya di Vientiane Raja memerintahkan pembangunan istana, kuil dan monumen, diantaranya candi Pha That Luang yang bertujuan untuk membuat perlindungan pada stupa besar di Chiang Mai.

Arsitektur
Pha That Luang adalah stupa Buddha berukuran besar dari 45 meter dan lebar 69 meter berbentuk piramida dan dikelilingi secara teratur oleh 30 stupa berukuran kecil. Stupa Pha That Luang ditutupi dengan 500 kilogram lapisan emas murni dan logam mulia yang dibuat menjadi penampilan warna emas sehingga memberikan kesan sangat istimewa, citra dan kemegahan Laos. Sedangkan proses pembuatan stupa emasnya sendiri dikerjakan selama 6 tahun pada masa itu. Stupa Pha That Luang dibangun pada 3 tingkat, yang dilambangkan pendakian dari Bumi dan langit. Tingkat pertama adalah bawah yang dapat dipahami sebagai awal kelahiran dan awal menapaki perjalanan hidup, tingkat kedua 30 kesempurnaan agama Buddha dan tingkat ketiga atau terakhir, merupakan awal kerajaan (taman) surga dalam kepercayaan umat Buddha. Pada setiap tingkat memiliki komposisi lebar yang berbeda, tingat pertama berukuran 69 meter, tingkat kedua 47 meter dan tingkat terakhir hanya 29 meter.

Kawasan sekitaran kompleks Candi Pha That Luang juga dikelilingi biara dengan panjang 85 meter, yang menampilkan berbagai patung Budda dan lukisan. Semua ruang di luar Pha That Luang terdiri dari kebun, kuil , monumen, patung dan istana. Daerah di luar kawasan ini dapat diakses secara publik baik masyarakat atapupun wisatawan. Penampilan candi Pha That Luang memiliki fasad yang sangat menarik dan unik serta juga yang menjadi pusat perhatian adalah candi kecil di sekitar kawasan Pha That Luang.
Namun untuk dapat mengakses bagian dalam (interior) kawasan stupa emasnya pengunjung masyarakat ataupun wisatawan harus membayar uang masuk tapi banyak wisatawan lcenderung ebih memilih untuk melihat dan mengabadikannya dari luar saja.Ketika kita memasuki  akses ke interior dari kawasan stupa, kita bisa berjalan-jalan melalui biara, menampilkan peninggalan sisa-sisa patung dan lukisan.







Lalu di kawasan sekitar candi juga terdapat taman kecil berada di tengah-tengah kompleks Pha That Luang yang disebut kebun Saysettha. Kemudian juga ada istana yang sungguh megah dan mengesankan dengan gaya arsitektur khas Thailand. Pada bagian luar melewati tempat parkir mobil terdapat monumen revolusi perjuangan rakyat Laos. Sedangkan kuil yang berada di kawasan stupa besar difungsikan sebagai tempat tingal biarawan dan pelajar.



Sumber :

Konservasi Arsitektur pada Kawasan ASEAN (Thailand)

The Grand Palace, Thailand

Sejarah
The Grand Palace atau Istana Raja (bahasa Thaiพระบรมมหาราชวัง, Phra Borom Maha Ratcha Wang) adalah kompleks bangunan istana di BangkokThailand. Istana ini berfungsi sebagai kediaman resmi Raja-raja Thailand dari abad ke-18 dan seterusnya. Awal mula pembangunan istana ini ialah ketika Raja Buddha Yodfa Chulaloke (Rama I) memutuskan untuk memindahkan ibu kota Siam dari Thonburi di bagian barat Bangkok ke tepi Timur sungai Chao Phraya, ia menghendaki sebuah istana yang agung dan megah sebagai kediaman raja sekaligus pusat pemerintahan. Akan tetapi kawasan yang dipilih raja saat itu dihuni oleh pedagang China, maka sang raja segera memerintahkan pengosongan lahan dan memindahkan para pedagang China ke daerah Yaowarat.

Pembangunan menara kencana (menara emas) dimulai pada 6 Mei 1782. Semula istana hanya terdiri dari beberapa bangunan kayu yang dilindungi pagar benteng tinggi pada keempat sisinya. Benteng ini berukuran panjang 1.500 meter dangan kawasan tertutup seluas 218.400 meter persegi. Segera raja memerintahkan pembangunan Kuil Buddha Zamrud (Wat Phra Kaew), sebagai kuil pribadi keluarga raja sekaligus kuil kerajaan. Setelah istana rampung, sang raja menggelar upacara penobatan pada 1785.

Istana ini dijadikan pusat pemerintahan Rattanakosin dan istana kerajaan sejak awal era wangsa Chakri hingga pemerintahan Raja Chulalongkorn (Rama V) yang lebih memilih untuk tinggal di istana Dusit, akan tetapi tetap menjadikan Istana Raja sebagai istana utama dan pusat pemerintahan. Kebiasaan ini diikuti oleh putra-putranya, (Rama VIdanRama VII) yang lebih memilih tinggal di istana mereka sendiri. Raja Ananda Mahidol (Rama VIII) pindah ke istana ini sepenuhnya sekembalinya dari luar negeri pada tahun 1945. Akan tetapi sejak kematiannya yang misterius di salah satu bangunan di istana ini, penerusnya sekaligus adiknya, Raja Bhumibol Adulyadej (Rama IX), memutuskan untuk pindah ke Istana Chitralada.

Meski kini tidak lagi dihuni oleh raja, tiap tahun istana ini masih digunakan sebagai tempat menggelar upacara dan ritual kerajaan. Upacara yang digelar di istana ini antara lain; penobatan, pemakaman, pernikahan, dan jamuan kerajaan. Di dalam kompleks istana ini juga terdapat kantor pemerintahan, seperti Kantor Sekretaris Pribadi Raja dan Institut Kerajaan Thailand.

Arsitektur
Rancang bangun Istana Raja dengan cermat mengikuti pola istana di Ayutthaya. Denah kompleks istana berbentuk persegi panjang dengan sisi barat menghadap sungai, sedangkan kuil kerajaan terletak di sisi timur. Semua bangunan menghadap ke utara. Istana ini sendiri terbagi atas tiga bagian, yakni kawasan luar, kawasan tengah, dan kawasan dalam.

Pemandangan Istana Raja dilihat dari sungai Chao Phraya

Dalam kompleks istana ini berdiri beberapa bangunan yang mengesankan termasuk Wat Phra Kaew (Kuil Emerald Buddha), yang berisi Emerald Buddha kecil, sangat terkenal dan sangat dihormati  berasal dari abad ke-14. Raja Thailand tidak lagi tinggal di istana ini mulai sekitar pergantian abad kedua puluh, tapi kompleks istana ini masih digunakan untuk menandai semua jenis acara seremonial dan upacara kenegaraan lainnya.


Adapula Gedung Pengadilan bagian Tengah adalah tempat kediaman Raja dan ruang yang digunakan untuk melakukan acara bisnis negara. Hanya dua dari ruangan hall terbuka untuk umum. Meskipun kedekatan Grand Palace dan Wat Phra Kaew, ada kontras yang berbeda dalam gaya antara Kuil sangat Thailand Emerald Buddha dan desain terinspirasi lebih Eropa dari Grand Palace (atap menjadi pengecualian utama).




Sumber :